Kulon Progo hingga saat ini seolah - olah masih sembunyi dibalik tempurung. Padahal pesona alamnya sangat memukau. Tim Gudegnet jalan - jalan menuju kawasan Bukit Menoreh di Samigaluh bertemu dengan penggiat Pesona Sabuk Menoreh, Frans Kurniawan.
Sosok muda ini termasuk aktif dalam berorganisasi hingga ia berkorelasi dengan teman - teman yang memiliki visi serta misi yang sama perihal cara memajukan potensi dikawasan Menoreh. "Kami ingin masyarakat yang ada disini berdaya, dan memiliki posisi tawar", jelas Frans sapaan akrab lelaki yang gemar fotografi ini.
Proses awal dalam mengembangkan potensi alam dan pariwisata di daerahnya, dimulai dengan berkomunikasi dengan warga masyarakat. Sebut saja dengan kelompok tani, para ibu yang piawai dalam memasak hingga melakukan kurasi dan pemetaan lokasi bersejarah.
Proyeksi kedepannya, melalui PSM ini, mereka dapat menularkan potensi Kulon Progo ke Sahabat Menoreh akan kehidupan nyata yang ada dikawasan perbukitan. "Masyarakat dapat melakukan life in (hidup layaknya orang Menoreh), seperti dia harus turun ke sawah, memasak sendiri, berjalan kaki melewati tempat dan alam yang masih asri serta mencoba pengalaman unik lainnya", tukas Frans.
Agar kegiatan tidak seperti sebuah out bond, Sahabat Menoreh memang diberi kebebasan dalam melakukan segala aktivitasnya bedasarkan paket - paket yang dipilih. Seperti Susur sawah, melihat dan mempraktekkan cara mengayam bambu, makan siang di tengah kebon dengan pincuk daun, serta ada paket religi bagi umat Khatolik berupa perjalanan Novena di 3 gua maria.
Dengan adanya kegiatan komunitas PSM ini, ia ingin masyarakat sejahtera. Agar mereka selaku masyarakat Menoreh memiliki daya tawar, dan pengalaman bagi si tamu, mereka dapat memiliki pengalaman hidup seperti layaknya penduduk di kawasan menoreh.
Kirim Komentar