Kabar gembira untuk Anda yang ingin berlibur di Kota Jogja, pasalnya, mulai senin kemarin, Museum Gedung Agung Jogjakarta boleh dikunjungi oleh masyarakat umum. Demikian informasi tersebut diungkapkan oleh Protokoler Museum, Nurhadi saat berbincang dengan Tim GudegNet siang ini.
"Gedung Agung boleh dikunjungi oleh wisatawan namun dengan pengawasan yang ketat, mulai harus meninggalkan identitas, pemeriksaan anggota badan dan tas dengan menggunakan body scanner," ungkapnya.
Gedung yang mendiami lahan seluas 4,3 hektar ini dibagian gedung utama memiliki 8 ruang utama ditambah ruang kesenian, Wisma Sawojajar, Wisma Negara hingga Wisma Bumiretawu khusus untuk rekan media yang meliput khusus kegiatan kepresidenan.
"Ada dua ruang yang diberi nama pahlawan seperti Ruang Soedirman sebagai tempat menerima tamu negara yang ingin bertemu dengan presiden, sedang ruang Diponegoro merupakan ruang khusus untuk menerima tamu wakil presiden," terang Nurhadi.
Kala itu, Gedung Agung pernah menjadi pusat pemerintahan RI saat terjadi serangan Belanda. Presiden Soekarno & Wapres Hatta berpindah ibukota dari Jakarta ke Jogjakarta.
Bagian selatan, terdapat ruang pamer Museum Istana Jogjakarta yang menampilkan profil, lukisan serta beberapa foto dari Presiden Soekarno hingga presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Lukisan Soekarno dibuat oleh Dede Ari Supria, Soeharto oleh Lim Hui Yung, Habibie oleh Ivan Haryanto, Gus Dur oleh Gunawan Hanjaya, Megawati oleh Robby Lulianto Dharma, hingga SBY oleh Melidoa," tambah Nurhadi.
Dilantai dua ruang pamer ini, Anda pun bisa melihat serta membaca ribuan buku karangan para presiden dari kebijakan, pemikiran hingga sejumlah referensi buku dari Presiden Soekarno hingga SBY.
"Buku yang paling sedikit ya yang bercerita tentang Megawati," ungkap Sugiarti, petugas perpustakaan.
Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung ke Museum Gedung agung, disarankan untuk datang pada Senin - Jumat dari jam 08.00 - 14.00 WIB. Wajib berpakaian rapi, mengenakan sepatu, tidak boleh menggunakan topi serta saat melakukan kunjungan akan dikawal oleh petugas protokoler selaku pemandu dan satu orang petugas keamanan.
Kirim Komentar