Apa yang bakal Anda rasakan jika petir menyambar disekitar Anda, pastinya akan mencari tempat aman atau langsung membaca doa. Namun jika petir yang satu ini terdapat dimakanan yang Anda santap akan seperti apa ya? Nah jangan terburu - buru dulu, petir yang satu ini ternyata merupakan kiasan dari cabai yang ada di Sate Petir Pak Nano yang tersohor itu.
Berlokasi di Menayu Kulon no. 90, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sate Pak Nano awalnya beroprasi di daerah Patangpuluhan pada tahun 1984, wah cukup lama juga ya. Saat Tim Gudegnet bertanya mengapa diberi nama Petir, memang inilah cara pemilik untuk membuat pengunjung penasaran. Sensasi cabai yang banyak ini rasanya seolah - olah ada petir menyambar lidah.
Saking seringnya dibicarakan oleh banyak orang dan laris manis dipasaran, Pak Nano akhirnya memindah usahanya ke daerah Tirtonimolo agar para penggemarnya lebih nyaman. Bagi Anda yang gemar dengan sate kambing ataupun tongseng, dapat memesan seberapa pedas sate petir yang Anda inginkan.
Menurut pemilik, jumlah cabai bisa disesuakan dengan keinginan pembeli. "Bisa dari 2 sampai 25 lombok," katanya. Banyak sedikitnya cabai mempengaruhi gelar yang akan diberikan penjualnya. "Kalau cuma 2 maka gelar yang diberikan adalah murid SD atau sekolah dasar. Bahkan, playgroup," tambahnya. Tapi kalau berani makan diatas 25 cabai maka Pak Nano akan menyebut Anda profesor. Cukup makan cabai sudah dapat gelar profesor.
Santai dan kekeluargaan. Seperti yang dialami tim gudeg.net, saat keliatan kepedesan, salah satu anak pak Nano bertanya,"Kepedesan mas?" Ia melanjutkan, masih lombok dua saja kepedesan. "Itu masih level anak TK mas." Obrolan santai di sana mencairkan suasana antara penjual dan pembeli.
Jika Anda ingin jajan ditempat ini, Sate Petir Pak Nano buka pukul 12.00 - 16.00 WIB. Warung ini hanya tutup saat Idul Fitri, Idul Adha dan Sekaten. Pak Nano merupakan seorang abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bertugas sebagai prajurit Ketanggung yang mengawal Gunungan saat upacara Grebeg. Itu sebabnya mengapa warungnya tutup pada hari tersebut.
Soal harga, jangan ditanya, harganya cukup standar yakni satu porsi sate + satu piring nasi + jeruk hangat tawar + dua krupuk = Rp. 24.000,00, murah kan? yuk buruan datang dan coba pedasnya Sate Petir Pak Nano.
Kirim Komentar