Toponim Jogja

Lagi-lagi! 10 Tempat Di Jogja Ini Dinamai Berdasarkan Kediaman Putra-Putri Raja (1)

Oleh : Albertus Indratno / Rabu, 30 Maret 2016 15:08
Lagi-lagi! 10 Tempat Di Jogja Ini Dinamai Berdasarkan Kediaman Putra-Putri Raja (1)


Selain karena warganya yang ramah dan kreatif, Jogjakarta dikenal memiliki akar budaya kuat dan mengakar. Itu tercermin juga dari  beberapa tempat yang dinamai karena berdekatan dengan kediaman (dalem) putra-putri raja. Ini dia 10 daftarnya:

#1 Kadipaten

Kampung Kadipaten berada di sekitar dalem Adipati Anom, putra mahkota KGPAA. Hamengku Negoro. Beliau  putra sulung Hamenku Buwono VI dari garwa permaisuri GKR Sultan atau GKR Hageng. Ketika dinobatkan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII, dalem tersebut ditempati KPPA. Mangkubumi, adiknya, lalu dikenal dengan nama Mangkubumen.

Dalam tradisi Keraton Yogyakarta, raja selalu menyediakan tempat tinggal bagi para putra-putrinya. Sayangnya, ketika yang bersangkutan meninggal, tempat tinggal tersebut diambil alih kembali hapus keraton. Lalu diberikan atau dialihkan kepada orang lain yang berhak. Keberadaan dalem bisa ditempati bergantian beberapa bangsawan secara berurutan. Semisal, Dalem Mangkubumen. Sesudah Pangeran Mangkubumi wafat lalu ditempati adiknya, GPH. Buminoto serta para kerabatnya yang lain.

Ada  beberapa dalem lainnya di sekitar Dalem Kadipaten, antara lain : Dalem Condroprajan di bagian timur. Disana menjadi tempat tinggal BRAy. Retnojuwito. Lalu, ditempati GP. Puruboyo, yaitu putra ke-8 Hamnegku Buwono VIII dari garwa BRAy. Srengkoro Hadiningdiah. Sedangkan di bagian barat Mangkubumen, terdapat Dalem Wirogunan, milik KRT. Wiroguno , putra Pangeran Mangkubumi. Saat itu jabatan beliau Patih Putra Mahkota.

Setelah beliau wafat, KRT. Purwodiningrat menempati dalem tersebut. Lalu dalem tersebut menggunakan nama Dalem Purwodiningratan. Kemudian dalem tersebut menjadi tempat tinggal GKR. Anom Adibrata, putra pertama Hamengku Buwono IX dari garwa KRAy. Pintokopurnomo.  Lalu dalem tersebut menggunakan nama Dalem Kaneman. Letaknya ada di bagian utara jalan Kadipaten. Selanjutnya di bagian barat daya atau di sekitar jalan Nagan Kulon, ada Dalem BRAy. Suronegoro.

#2 Suryoputran

Kampung Suryoputran letaknya di sekitar Dalem GPH. Suryoputra. Persisnya di bagian Magangan Keraton. GPH. Suryoputra merupakan putra Hamengku Buwono VI dari garwa BRAy. Retnoningdiah.  Di kampung Suryoputran atau di sekitar jalan Magangan Wetan terdapat kediaman GBPH. Joyokusuma, putra Hamengku Buwono VII. Dalem ini mempunyai akses langsung ke pelataran Magangan. Kampung Suryoputran secara tata kelola pemerintahan berada di wilayah kecamatan Keraton.

#3 Ngadisuryan

Kampung Ngadisuryan berlokasi di sekitar Dalem BPH. Hadisuryo. Beliau putra ke-48  Hamengku Buwono VII dan garwa BRAy. Retnowinardi. Dalem tersebut terletak di bagian barat Alun-alun Selatan, di sekitar jalan Ngadisuryan.
Dulunya, dalem Ngadisuryan ditempati GPH. Buminoto, putra ke-69 Hamengku Buwono VI dan garwa permaisuri GKR. Kencono. Karenanya daerah tersebut juga disebut juga Buminatan. Pada masa kekuasaan Hamengku Buwono VIII ditempati putranya yang ke-7 dari garwa BRAy Pupitoningdiah yaitu GBPH. Hangabehi.  Konsekuensinya, dalem tersebut juga dikenal sebagai  Dalem Ngabean. Secara tata kelola pemerintahan, kampung ini berada di wilayah kecamatan Keraton.

#4 Pakuningratan (njeron beteng)

Kampung Pakuningratan lokasinya di sekitar Dalem BPH. Pakuningrat. Beliau merupakan  suami GKR. Pembayun, putri sulung Hamengku Buwono VIII dan garwa BRAy. Pujoningdiyah. Sebelumnya, dalem tersebut menjadi tempat tinggal GPH. Puruboyo,  lalu naik tahta dan bergelar Hamengku Buwono VIII. GPH. Puruboyo merupakan putra ke-23 Hamengku Buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Hemas. Dulunya dalem itu disebut sebagai Purbayan.

GRM. Dorojatun, putra GKR. Hamengkunegoro atau GKR. Alit lahir di dalem Pakuningrat. Seiring berjalannya waktu beliau bertahta sebagai Hamengku Buwono IX. Letak dalem ini di bagian utara pertigaan antara jalan Palawijan – jalan Magangan Kulon dan jalan Taman. Akademi Seni Drama dan Film (ASDRAFI) pernah menggunakan pendapa di dalem Pakuningrat. Menurut tata kelola pemerintahan dalem Pakuningrat berada di wilayah kecamatan Keraton.

#5 Panembahan

Kampung Panembahan berlokasi di sekitar dalem kediaman Gusti Panembahan Mangkurat atau dikenal GPH. Mangkubumi. Beliau  putra ke-18 Hamengku Buwono II dan garwa permaisuri GKR. Kedhaton. Pangeran Adipati Anom, putra KGPAA Hamengkunegoro menempati dalem Panembahan sebelum Gusti Panembahan Mangkurat. Sayangnya, saat ini dalem Panembahan sudah tidak ada lagi. Beberapa bagian bangunan dalem yang masih terjaga antara lain Masjid Selo dan sepasang gapura di selatan Plengkung Taranasura.

Kampung Panembahan berbatasan dengan jalan Wijilan sampai di Plengkung Tarunasura di sebelah utara. Ke selatan berbatasan jalan Gamelan. Di sisi timur ada jalan Panembahan dan jalan Mantrigawen, sedangkan di sebelah barat ada jalan Kemitbumen. Kampung Panembahan dekat kediaman BPH. Suryomentaram, putra ke-55 Hamengku Buwono VII dan garwa BRAy. Retnomandoyo di sisi timur. Warga Jogja lalu mengenalnya sebagai kampung Suryomentaraman. Berdasarkan tata kelola pemerintahan, kampung ini berada di wilayah kecamatan Keraton.

Sehabis BPH Suryomentaram menjadi Kyahi Hageng Suryomentaram, keraton mengambil alih dalem Suryometaram lalu bergantian BRAy. Condrodiningrat, putra ke-15 Hamengku Buwono VIII dan garwa BRAy. Srengkorohadiningdiah yang menempatinya. Saat ini dalem tersebut menjadi tempat tinggal GKR. Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X dan garwa permaisuri GKR. Hemas.

#6 Mangunegaran

Kampung Mangunegaran berada di dekat dalem BRAy. Mangunegoro. Beliau putri ke-52 Hamengku Buwono VII dan garwa BRAy. Retnomandoyo. Dalem ini letaknya di bagian tenggara Plengkung Tarunasura. Persisnya di jalan Sawojajar. Di dekat kampung Mangunnegaran terdapat jaringan jalan, antara lain jalan Sawojajar di sisi barat menuju jalan Wijilan. Sedangkan di sisi timur ada jalan Mangunegaran Wetan serta jalan Mangunnegaran Kidul di sisi selatan. Menurut tata kelola pemerintahan kampung Mangunegaran ada di wilayah kecamatan Keraton.

#7 Wijilan

Kampung Wijilan letaknya di sekitar dalem Kanjeng Raden Tumenggung Wijil. Beliau suami GKR. Dewi, putri ke-38 Hamengku buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Kencono. Sesudahnya, BRAy Condrokirono, putri ke-54 Hamengku Buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Kencono menempati dalem tersebut bersama suaminya, KPH. Harjokusumo. Karenanya, kediaman tersebut disebut juga dalem Condrokiranan. Dalem tersebut letaknya di bagian barat daya Plengkung Tarunasura, atau di sisi barat jalan Wijilan. Secara tata kelola pemerintahan kampung Wijilan berada di wilayah kecamatan Keraton.

#8 Yudonegaran

Kampung Yudonegaran berlokasi di sekitar dalem KPH. Yudonegoro III. Beliau suami GKR. Ayu, putri ke-36 Hamengku Buwono VII  dan garwa permaisuri GKR. Hemas. KPH. Yudonegoro III menjadi Patih Danurejo VIII sejak 14 Oktober 1911 lalu dilantik pada 25 Maret 1912 dan menjabat sampai tahun 1932 (Djawa, XII, 1932).

Letak kampung Yudonegaran ada di bagian timur Alun-alun Utara Keraton yaitu di sekitar jalan Ibu Ruswo atau jalan Yudonegaran. Di sebelah timur, kampung Yudonegaran berbatasan jalan Gondomanan atau dikenal juga sekarang jalan Brigjend. Katamso. Sedangkan di sisi arah barat terdapat Alun-alun Utara.

Sekarang kediaman di kampung Yudonegaran tersebut menjadi tempat tinggal GBPH. Yudaningrat, putra ke-13 Hamengku Buwono IX dan garwa BRAY. Hastungkoro. Sedangkan bagian sayap timur dalem menjadi kediaman RM. Supomo (KRT. Hasyonegoro) dari trah BRAy. Mangunkusuma. Beliau putri ke-71 Hamengku Buwono VII dan garwa Retnorenggohasmoro. Sedangkan keluarga KPH. Padmo Kusumo, suami BRAy. Sri Kusuladewi, putri ke-19 Hamengku Buwono IX dan garwa BRAy. Hastungkoro tinggal di sayap barat. Menurut tata kelola pemerintahan, Yudonegaran berada di wilayah Kecamatan Gondomanan.

#9 Notoprajan

Kampung Notoprajan beradadi sekitar Dalem GPH. Notoprajan, putra ke-31 Hamengku Buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Kencono. Sesudahnya, dalem itu menjadi tempat tinggal GBPH. Hadiwijoyo, putra ke-30 Hamengku Buwono VIII dan garwa BRAy. Retnopuspito.

Dalam perkembangannya, dalem Notoprajan pernah menjadi gudang dan pabrik rami. Rami sendiri merupakan tumbuhan semak yang tingginya sampai 3 meter dan menjadi bahan pembuat tali, layar, jala dan sebagainya. Lalu, pada 1945 – 1971 dimanfaatkan sebagai asrama mahasiswa Universitas Gadjah Mada.  Tahun 1973-1983 menjadi gedung Konservatori Tari (KONRI) lalu sejak Mei 1984 berfungsi sebagai Kantor Bidang Kesenian. Secara tata kelola pemerintahan kampung tersebut berada di wilayah kecamatan Ngampilan.

#10 Purwodingratan

Kampung Purwodiningtaran ada di bagian selatan lalan Pathuk atau dikenal juga sebagai jalan Aipda KS. Tubun. Nama Purwodingratan disematkan karena perkampungan ini ada di sekitar tempat tinggal abdi dalem KRT. Purwodiningrat. Beliau suami BRAy. Purwodingrat, putri Hamengku Buwono VI dan garwa BRAy. Sasmitaningrum. Dulunya KRT. Purwodingrat bertanggung-jawab mengurusi dan mengumpulkan pajak. Secara tata kelola pemerintahan, kampung Purwodingratan terletak di wilayah Kecamatan Ngampilan.

Semoga informasi di atas berguna ya. Simak terus sejarah nama-nama tempat di Yogyakarta hanya di www.gudeg.net.

Diolah dari buku Toponim Kota Yogyakarta, 2007, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Yogyakarta

Jika Anda ingin memberikan informasi tentang sejarah atau latar belakang kampung Anda di JOGJA silahkan kirim ke email bertus@gudeg.net


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini