Kampung-kampung di Kotagede, Yogyakarta memiliki sejarahnya masing-masing. Begini kisah 10 Kampung di Kotagede yang memiliki cerita unik dan menarik di gudeg.net. Simak kisahnya di bawah ini:
#1 Kampung Lor Pasar
Kampung Lor Pasar dulunya tempat tinggal Dhanang Sutawijaya. Ia dikenal sebagai Raden Ngabehi Loring Pasar. Beliau lalu bergelar Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama, raja Mataram-Islam yang pertama.
#2 Mandarakan
Mandarakan dahulu kediaman Adipati Mandaraka. Beliau patih dan penasehat Panembahan Senapati. Lokasi kampung Mandarakan kira-kira 750 meter sebelah barat – laut Pasar Gedhe. Sayangnya, sisa-sisa tempat tinggal Adipati Mandaraka saat ini tidak diketahui lagi.
#3 Kali Manggisan
Kali Manggisan menjadi pembatas timur kawasan Kotagede. Kali atau sungai ini berfungsi melanjutkan garis jagang yang melengkapi dinding baluwarti timur.
#4 Desa Mangir
Desa Mangir lokasinya sekitar 20-an kilometer ke arah selatan kota Yogyakarta. Dusun ini termasuk dalam kawasan kelurahan Sendangsari, kecamatan Pajangan, kabupaten Bantul, DIY. Dusun ini kerap dikaitkan dengan nama Ki Ageng Mangir. Konon, dulu beliau tinggal di dusun tersebut. Nama Ki Ageng Mangir terkenal di dalam cerita yang berkembang dari mulut ke mulut serta naskah Babad Mangir yang diterjemahkan Balai Bahasa.
Sekarang di Dusun Mangir masih ada berbagai peninggalan yang diperkirakan berasal dari masa kejayaan Ki Ageng Mangir. Benda-benda itu seperti batu persegi berukuran 1x1 meter yang dipercaya sebagai singgasana Ki Ageng Mangir, arca lembu, beberapa fragmen arca, serta lingga. Sayangnya, yoni-nya sudah tidak ada disitu lagi. Selain itu masih ada bekas struktur bata yang ukurannya lebih besar dari batu bata pada umumnya. Struktur ini diperkirakan dulunya bangunan dalem (rumah).
#5 Kampung Mayungan
Kampung Mayungan di Kotagede lokasinya di sisi tenggara pasar Kotagede dan hanya terdiri dari atas beberapa rumah. Kampung ini termasuk kawasan kelurahan Purbayan. Belum ada penjelasan utuh tentang Kampung Mayungan. Diduga kata “mayungan” berasal dari kata payung.
#6 Kampung Mranggen
Kampung Mranggen lokasinya di sisi barat-laut Pasar Gede dan bersebelahan dengan Kampung Kitren. Kampung ini termasuk kawasan administratif kelurahan Prenggan. Sebutan Mranggen dari kata “mranggi” yang artinya profesi pembuat sarung keris dan sarung tombak, serta ukiran-ukiran kecil. Diperkirakan, dulu di kampung tersebut menjadi tempat tinggal abdi dalem Mranggi.
#7 Mustahalan
Kampung Mustahalan dulu kediaman Kyai Mustahal, seorang kaya keturunan Kalang. Sayangnya, sekarang rumah tersebut sudah tidak ada lagi dan yang tersisa hanya nama lingkungan yang akrab disebut Mustahalan.
#8 Kampung Mutihan
Kampung Mutihan lokasinya di sisi tenggara Pasar Kotagede. Kawasan ini termasuk wilayah kelurahan Singosaren, kabupaten Bantul. Dulunya di tempat tersebut bermukim abdi dalem mutih yang termasuk golongan alim ulama.
#9 Kampung Ngelo
Kampung Ngelo ada di dekat bendungan sungai Gajahwong. Letaknya di sisi barat Kampung Karangduren. Pada bendungan ini air dialirkan ke berbagai lahan pertanian, yang ada di Kecamatan Banguntapan, Bantul dan sekitarnya.
#10 Kampung Nyamplungan
Kampung Nyamplungan lokasinya di sebelah utara Pasar Gede. Kampung ini termasuk kawasan administratif Kelurahan Prenggan, khususnya RT 41 dan 42, RW 09. Sebutan Nyamplungan diperkirakan dari kata “nyamplung” yang artinya suatu jenis buah.
Semoga informasi di atas berguna ya. Simak terus sejarah nama-nama tempat di Yogyakarta hanya di www.gudeg.net.
Diolah dari Ensiklopedia Kraton Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Jika Anda ingin memberikan informasi tentang sejarah atau latar belakang kampung Anda di JOGJA silahkan kirim ke email bertus@gudeg.net
Kirim Komentar