Kampung-kampung di Kotagede ini unik dan memiliki kisahnya masing-masing. Tim gudeg.net merangkumnya dari beberapa sumber dan dijadikan listicle, 11 Kampung di Kotagede yang Memiliki Sejarah Hebat. Ini dia hasilnya.
#1 Kampung Baluwarti
Kampung Baluwarti dari kata Baluwarti diperkirakan bermula dari kata “baluwarti”, yang berarti tembok benteng sisi luar. Jika dirunut, Baluwarti di Kotagede jalurnya berawal dari kampung Baluwarti ke selatan, terus mengikuti aliran sungai Manggisan sampai di dukuh Sareman, lalu berbelok ke barat, terus ke utara mengikuti aliran sungai Gajahwong lalu kembali ke kampung Baluwarti.
#2 Kampung Basen
Kampung Basen di Kotagede berada di kawasan sisi utara Pasar Gede, termasuk dalam wilayah administratif Kelurahan Purbayan. Dulunya di daerah ini tinggal Kyai Basah. Oleh karenanya warga sekitar menyebutnya “basahan”. Seiring berjalannya waktu, kata “basahan” berubah menjadi basen.
#3 Kampung Bathikan
Kampung Bathikan bermula dari kata “bathik”. Dulunya di kawasan tersebut bermukim para pembatik.
#4 Kampung Belehan
Kampung Belehan berada di sudut barat-laut tembok benteng Baluwarti. Kampung ini menjadi tempat sungai Gajahwong dipindahkan alirannya atau dalam bahasa Jawa-nya disebut disudhet atau dibeleh.
#5 Kampung Bodhon
Kampung Bodhon termasuk di wilayah kelurahan Jagalan, kecamatan Banguntapan, Bantul. Kata “bodhon” bermula dari nama Kyai Bodho. Beliau seorang abdi dalem Sultan Agung yang bertanggung-jawab merawat kuda kesayangannya.
#6 Kampung Boharen
Kampung Boharen ada di timur Pasar Gede. Kampung ini termasuk dalam kawasan kelurahan Purbayan. Istilah “boharen” diperkirakan berasal dari bahasa Arab yaitu buchari. Penduduk sekitar lebih mudah mengucapkannya sebagai “buhari”. Versi lainnya mengatakan kampung ini diperkirakan dulunya menjadi tempat tinggal Kyai Buchari, seorang ahli agama.
#7 Buk Dhekem
Buk Dhekem berada di dekat Kampung Jagalan, lokasinya di ujung gang Celenan sampai ke pinggir Kali Gajahwong. Disebut Buk Dhekem karena dulunya di jalan ini ada bangunan berupa buk atau jembatan yang memiliki gorong-gorong kecil yang berfungsi menyeberangi parit.
Lalu, ketika dilaksanakan perbaikan jalan, buk itu dirubuhkan. Lalu, terkesan ndhekem. Itu istilah dalam bahasa Jawa yang berarti jongkok. Tempat tersebut lalu terkenal dengan nama Buk Ndhekem.
#8 Kampung Bumen
Kampung Bumen berada di sisi timur-laut Pasar Gedhe. Kampung ini secara administratif termasuk di kawasan administratif kelurahan Purbayan. Kata “bumen” diperkirakan karena dulunya disana terdapat kediaman Pangeran Mangkubumi, saudara Panembahan Senapati.
#9 Cokroyudan
Kampung Cokroyudan berada di sisi selatan Masjid Agung Kotagede. Kampung ini ada kawasan administratif kelurahan Purbayan. Kata “Cokroyudan” diperkirakan berawal dari nama kelompok prajurit pengawal raja yang disebut Cokroyudo.
#10 Kampung Dalem
Kampung Dalem berada di selatan alun-alun. Dekat kampung Dalem terdapat Kedhaton dan Watu Gilang. Sedangkan kata Dalem menggambarkan dulunya di tempat tersebut berdiri tempat tinggal raja yang menjadi bagian inti kraton Mataram. Sekarang di kampung Dalem berdiri Kompleks Pasareyan Hastarengga yang berfungsi sebagai makam para bangsawan keturunan Sultan HB-VIII dari Kasultanan Yogyakarta.
#11 Kampung Danalayan
Kampug Danalayan ada di sisi selatan Masjid Gede. Dulunya, diperkirakan di kawasan ini berdiri Taman Danalaya. Menurut Babad Tanah Jawi, pembangunan Taman Danalaya atas perintah Panembahan Seda ing Krapyak.
Semoga informasi di atas berguna ya. Simak terus sejarah nama-nama tempat di Yogyakarta hanya di www.gudeg.net.
Diolah dari Ensiklopedia Kraton Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Jika Anda ingin memberikan informasi tentang sejarah atau latar belakang kampung Anda di JOGJA silahkan kirim ke email bertus@gudeg.net
Kirim Komentar