Setiap kampung selalu memiliki sisi menarik. Bukan saja karena kehidupan masyarakatnya, melainkan juga nama dan asal-usulnya. Berikut ini 10 tempat di Jogja yang unik karena diberi nama sesuai putra-putri raja yang pernah tinggal di sana. Ini dia daftarnya:
#1 Mangunjayan
Penyebutan nama kampung Mangunjayan disebabkan dulunya di kawasan ini ada kediaman bangsawan keraton Yogyakarta bernama “Mangunjaya”. Karenanya permukiman di sekitarnya lalu dinamakan Kampung Mangujayan. Sayangnya, saat ini nama Kampung Mangunjayan lebih dikenal sebagai Kampung Keparakan Kidul. Sedangkan bekas bangunan Dalem Mangunjayan dimanfaatkan menjadi gedung SMU Budiluhur. Peran bangsawan “Mangunjaya” dan kedudukannya di dalam keraton belum ada informasi yang jelas.
#2 Brontokusuman
Kampung Brontokusuman merupakan perkampungan yang terletak di sekitar Dalem Brontokusuman. Lokasinya di sisi barat jalan Sisingamangaraja, berseberangan dengan Kelurahan Keparakan. Dulunya Dalem Brontokusuman kediaman salah seorang bangsawan Keraton Yogyakarta bernama GBRAy. Brontokusumo. Beliau putri ke-8, Hamengku Buwono VII dari permaisur GKR. Kencana yang berganti nama menjadi GKR. Wardhan.
Sebelum menikah GBRAy. Brontokusumo bernama GKR. Condrokirono I. Setelah menjadi istri KRT. Brontokusumo, barulah GKR. Condrokirono I berubah menjadi GBRAy. Brontokusumo. KRT. Brontokusumo merupakan putra dari KRT. Joyodipuro. Awalnya, ia bertugas sebagai wedana magang abdi dalem keraton merangkap parentah punokawan keraton. Lalu, semenjak KRT. Joyodipuro wafat, KRT. Brontokusumo menggantikan kedudukan ayahnya menjadi Bupati Nayaka Wedana Keparak Tengen.
Menurut tradisi Keraton Yogyakarta, raja selalu menyediakan kediaman bagi para putra-putrinya. Tetapi untuk putri keraton, penggunaan dalem atau tempat tinggal hanya bersifat hak pakai. Sayangnya, setelah putri keraton itu meninggal kediaman itu diambil alih kembali keraton. Selanjutnya diberikan kepada orang lain yang berhak. Kondisi tersebut juga berlaku dalam konteks Dalem Brontokusuman.
Setelah GBRAy. Brontokusumo wafat, rumah tersebut diambil alih pihak keraton dan dibiarkan kosong. Sampai akhirnya halaman depan Dalem Brontokusuman dipinjam Bung Karno guna mendirikan Museum Perjuangan. Sesudahnya Dalem Brontokusuman diberikan kepada GBPH. Puger. Beliau putra bungsu ke-41 Hamengku Buwono VIII dari garwa BRAy. Retnopuspito. Oleh karenanya, Dalem Brontokusuman disebut juga Dalem Pugeran. Sedangkan nama kampungnya tetap dikenal sebagai Kampung Brontokusuman.
#3 Timuran
Kampung Timuran terletak di kawasan kelurahan Brontokusuman, kecamatan Mergangsan. Dinamai Kampung Timuran karena disana ada dalem BPR. Timur. Beliau putra ke-78 Hamengku Buwono II dari garwa ampeyan BRAy. Kulon. Sekarang bekas Dalem Timuran ada di perbatasan kawasan RW. 1 dan RW. 2, dekat Dalem Brontokusuman.
Seperti halnya nama kediaman bangsawan keraton lainnya, kediaman Gusti Pangeran Timur dinamakan Dalem Timuran. Sedangkan perkampungan yang ada di sekitarnya disebut Kampung Timuran. Sekarang, meskipun dalem tersebut tidak ada lagi namun kawasan di sekitarnya tetap dinamakan Kampung Timuran.
#4 Danunegaran
Kampung Danunegaran lokasinya di sekitar Dalem Danunegoro. Beliau putra ke-4 Hamengku Buwono VII dari garwa BRAy. Retnohadi. Posisi dalem ini di sisi sebelah selatan pojok beteng wetan atau yang lebih dikenal sebagai jalan Mayjend. Sutoyo. Setelah BRAy. Retnohadi, dalem tersebut menjadi kediaman KRT. Puspodiningrat. Beliau cucu Hamengku Buwono VI dari KGPH. Mangkubumi dan GKR. Bendoro II. GKR Bendoro II sendiri putri ke-43, Secara administratif kampung Danunegaran ada di kawasan Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron.
#5 Ngandinegaran
Kampung Ngadinegaran merupakan kampung di sekitar Dalem BPH. Hadinegoro I. Beliau merupakan putra ke-13 Hamengku Buwono VII dan garwa BRAy. Retnosangsiah. Dalem Ngadinegaran ada di sisi selatan Plengkung Nirbaya dan termasuk di dalam kawasan kelurahan Mantrijeron, kecamatan Mantrijeron. Selain kediaman BPH. Hadinegoro, ada dalem lainnya yaitu Dalem Suryowijayan milik GBPH. Suryowijoyo, putra ke-21 Hamengku Buwono VIII dan garwa BRAy. Rukmihadiningdiah. Dalem ini ada di sisi selatan Benteng Baluwarti, sebelah timur Plengkung Nirbaya. Selain itu ada Dalem Mangunpuran, kediaman RM. Mangupura. Ia merupakan cucu Hamengku Buwono VI dari KGPH. Mangkubumi.
#6 Mangkuyudan
Kampung Mangkuyudan ada di sekitar Dalem KRT. Mangkuyudo. Beliau suami BRAy. Mangkuyudo putri ke-9 Hamengku Buwono VII dari garwa BRAy. Retnohadi. Dalem tersebut ada di jalan Mangkuyudan. Kampung Mangkuyudan ke arah barat berbatasan dengan jalan Mayjend. DI. Panjaitan dan secara administratif ada di dalam kawasan kelurahan Mantrijeron, kecamatan Mantrijeron.
#7 Suryodiningratan
Kampung Suryodiningratan ada di dekat Dalem BPH. Suryodiningrat. Beliau putra ke-24 Hamengku Buwono VII dari garwa BRAy. Retnojuwito. Dalem tersebut ada di jalan Suryodiningratan dan berdekatan dengan Dalem Brongtodiningratan. Kampung Suryodiningratan menjadi bagian dari wilayah kelurahan Suryodiningratan, kecamatan Mantrijeron.
#8 Kumendaman
Kampung Kumendanan ada di sekitar Dalem KPH. Purwodiningrat. Beliau berpangkat Mayor Kumendam atau Komandan, seorang Wedana Hageng Prajurit Keraton Ngayogyakarta pada masa Hamengku Buwono VII. KPH.Purwodiningrat suami dari GKR. Sekar Kedhaton, putri ke-12Hamengku Buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Kencono. Saat ini dalem tersebut menjadi kediaman GBPH. Condrodiningrat, putra ke-14 Hamengku Buwono IX dari garwa BRAy. Hastukoro. Letak Dalem tersebut di sisi barat daya Plengkung Nirbaya (Gading), tepatnya di sebelah selatan benteng Baluwarti.
Sedangkan di sekitar kampung Kumendaman ada beberapa Dalem Pangeran atau bangsawan yang lainnya seperti Dalem Mangkukusuman yang merupakan kediaman GPH. Mangkukusumo. Beliau putra ke-17 Hamengku Buwono VII dan garwa GKR. Kencono. Dalem ini ada di barat Plengkung Gading (Nirbaya). Sayangnya, saat ini Dalem Mangkukusuman sudah tidak ada. Lalu, terjadi alih fungsi menjadi SMA PIRI dan Kantor Telkom STO Pugeran.
Kedua, Dalem Brongtodiningratan, kediaman BRAy. Brongtodiningrat putri ke-47 Hamengku Buwono VII dan garwa BRAy. Pujoretno. Dalem ini lokasinya menghadap Dalem Suryodiningratan di Jalan Suryodiningratan. Saat ini dalem tersebut menjadi Hotel Brongto.
Ketiga, Dalem Purboseputran, kediaman KRT. Purboseputro, suami dari BRAy. Purboseputro atau dikenal juga sebagai BRAy. Siti Sriwayati, putri ke-18 Hamengku Buwono VIII dari garwa BRAy. Srengkoro hadiningdiah. Lokasi dalem ini di sisi timur dalem Brongtodiningratan. Sekarang dalem ini difungsikan sebagai gedung program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Kampung Kumendaman secara tata kelola pemerintahan ada di dalam kawasan Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron.
#9 Pugeran
Kampung Pugeran ada di sekitar dalem GPH. Puger. Beliau putra ke-20 Hamengku Buwono VI dan garwa permaisuri GKR. Sultan (GKR. Hageng). Dalem Pugeran ada di sisi selatan benteng Baluwarti. Sepanjang Jalan Pugeran dulunya ditanami pohon-pohon Gayam. Lokasi Dalem Pugeran ke arah barat menuju simpul jalan di pojok benteng sekitar kampung Daengan. Sedangkan ke arah timur menuju Kumendaman, Suryodiningratan di sisi selatan serta Daengan – Gedongkiwo di barat. Kampung Pugeran secara administratif ada di kawasan kelurahan Suryodiningratan, kecamatan Mantrijeron.
#10 Condronegaran
Kampung Condronegaran ada di sekitar Dalem BRAy. Condronegoro. Beliau putri ke-37 Hamengku Buwono VII dari garwa BMAj. Retnomurcito. Kampung ini posisinya di sisi selatan Kampung Daengan. Kampung ini lebih dikenal sebagai kampung Condronegaran, Gedongkiwo. Kampung Condronegaran, termasuk di wilayah kelurahan Gedongkiwo, kecamatan Mantrijeron.
Semoga informasi di atas berguna ya. Simak terus sejarah nama-nama tempat di Yogyakarta hanya di www.gudeg.net.
Diolah dari buku Toponim Kota Yogyakarta, 2007, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Yogyakarta
Jika Anda ingin memberikan informasi tentang sejarah atau latar belakang kampung Anda di JOGJA silahkan kirim ke email bertus@gudeg.net
terkait tulisan ttg 10 nama tempat di jogja saya ingin menyampaikan saja bahwa kampung mangunjayan adalah berasal dari nama eyang saya Raden Tumenggung Mangunjaya, menantu Pangeran Diponegoro yg menikahi Raden Hangreni, salah satu putri Pangeran Diponegoro kebetulan saya adalah cucu wareng eyang mangunjaya dan eyang hangreni fyi, eyang Mangunjaya wafat di Perang Nglengkong tepi Kali Krasak Magelang 1828 dalam rombongan Kraton Jogja bersama BPH Panular, putra HB II, saat berencana menemui eyang Diponegoro sebagai utusan kraton Jogja demikian saya sampaikan ya mas salam.hangat hanindya djaja
saya sangat suka sekali dgn cerita ttg dalem dalem pangeran yg ada di yogyakarta. Saya mau bertanya mengenai bangunan joglo di dalam komplek Kampus UNY Jalsn Bantul seberang Gereja Pugeran. Atau org org dulu mengenal dengan Sekolah Guru Olahraga ( SGO) atau kini disebut Kampus UPP 2 FIP UNY . Ada yg tau itu nama Ndalem apa ?
Kirim Komentar