Nama tempat atau kampung ini dinamai berdasarkan kediaman para Pangeran ataupun Bangsawan penghuni dalem atau fenomena sosial yang muncul karena perkembangan kota. Simak ketujuh tempat itu di bawah ini:
#1 Suryoden
Kampung Suryaden letaknya di kawasan Dalem KPH. Suryadi. Beliau suami GKR Bendoro, putri ke-22 Hamengku Buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Kencono. Dalem ini letaknya di selatan dalem Condronegaran di jalan Suryaden. Masyarakat mengenalnya sebagai kampung Suryaden, Gedong Kiwo. Kampung ini ada di wilayah kelurahan Gedong Kiwo, Kecamatan Mantrijeron.
#2 Suryowijayan
Kampung Suryowijayan merupakan kampung di kawasan Dalem BPH. Suryowijoyo, putra ke-30 Hamengku Buwono VII dan garwa BMAj. Retnomurcito. Setelah BPH. Suryowijoyo, dalem Suryowijayan ditempati GBPH. Suryobrongto, putra ke-23 Hamengku Buwono VIII dan garwa BRAy. Pujoningdiah. Lokasi dalem tersebut di sisi barat benteng Keraton. Dulu, di sepanjang jalan sekitar dalem Suryowijayan ditanami pohon Gayam. Kampung Suryowijayan ada di dalam wilayah kelurahan Gedongkiwo, kecamatan Mantrijeron.
#3 Tejakusuman
Kampung Tejokusuman ada di kawasan Dalem GPH. Tejokusumo. Beliau, putra ke-27 Hamengku Buwono VII dan garwa permaisuri GKR. Kencono. Lokasi dalem tersebut di sisi barat laut Gerbang Jogoboyo, dekat perempatan jalan Tamansari. Dalem Tejokusuman dibuat tahun 1873 M. Bentuknya joglo dan memiliki pintu gapura Paduraksa. Dulunya, dalem Tejokusuman menjadi pusat belajar seni tari dan latihan pencak silat pimpinan RM. Harimurti. Kelompok itu dikenal sebagai “Ndoro Hari”. Dalem Tejokusuman sekarang dimiliki kelompok Gramedia, Jakarta dan berfungsi sebagai kantor. Dalem Tejakusuman ada di kecamatan Ngampilan.
#4 Sindurejan
Kampung Sindurejan merupakan perkampungan yang ada di sekeliling Dalem KRT. Sindureja. Wilayah ini posisinya di bagian timur laut kampung Patangpuluhan. Dalem Sindurejan menjadi tempat tinggal Wedana Hageng Prajurit keraton Yogyakarta yaitu KRT. Sindureja, suami BRAy. Pembayun putri ke-3 Hamengku Buwono VII dan garwa BRAy. Retnaningsih.
Dulunya, dalem Sindurejan menjadi tempat tinggal BRAy. Wiryonegoro dan suaminya, KRT. Wiryonegoro. Setelah, menjadi kediaman BRAy. Sindurejo dan suaminya, KRT. Sindureja. Ketika itu banyak orang ikut ngindhung (numpang tinggal) di tanah pekarangan dalem Sindurejan lalu dikenal sebagai Kampung Sindurejan.
Setelah BRAy. Sindurejo wafat, dalem Sindurejan dihuni BRAy. Purbadirja, putri ke-66 Hamengku Buwono VII dan Raj. Centhung. Nama kecil BRAy. Purbadirdja ialah BRAy. Mursiwidah. Meskipun ada perubahan kepemilikan dari dalem Sindurejan menjadi dalem Purbadirjan, nama kampungnya tetap sama.
Setelah BGRAy. Purbadirja dan suaminya, KRT. Purbadirja wafat, dalem Purbadirjan dibiarkan kosong. Sedangkan warga yang ngindhung atau numpang tinggal di tanah pekarangannya masih tetap di sana. Sekarang di rumah induk, di belakang dalem menjadi tempat tinggal trah Mangkukusuman, cucu GPH. Mangkukusuma, putra Hamengku Buwono VII dan permaisuri GKR. Kencana.
#5 Suryobrangtan
Dinamai kampung Suryobrangtan karena dekat kediaman BPH. Suryobrongto, putra ke-25 Hamengku Buwono III dan garwa BRAy. Mulyosari. Letak Suryobrangtan di sisi barat kampung Purwodiningratan. Saat itu BPH. Suryobrongto bertanggung-jawab atas pelaksanaan acara labuhan keraton. Sayangnya, saat ini dalem tersebut sudah tidak ada dan nama kampungnya juga jarang terdengar. Kampung Suryobrangtan ada di wilayah kecamatan Ngampilan.
#6 Singosaren
Dulunya, di kampung Singosaren terdapat bangsawan keraton bernama BPH. Singosari, putra ke-16 Hamengku Buwono II dari garwa ampeyan BRAy. Wetan.
#7 Singojayan
Kampung Singojayan letaknya di sisi barat laut kelurahan Pakuncen. Tentang asal-usul Kampung Singojayan, belum ada informasi yang memadai. Seperti halnya nama-nama kampung di Yogyakarta lainnya yang menggunakan nama pemilik rumah induk (dalem), bisa jadi nama kampung Singojayan dulunya menjadi tempat tinggal bagsawan bernama Singojaya. Sayangnya, belum ada informasi jelas mengenai tokoh Singojaya baik kedudukan atau jabatannya di keraton.
Semoga informasi di atas berguna ya. Simak terus sejarah nama-nama tempat di Yogyakarta hanya di www.gudeg.net.
Diolah dari buku Toponim Kota Yogyakarta, 2007, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Yogyakarta
Jika Anda ingin memberikan informasi tentang sejarah atau latar belakang kampung Anda di JOGJA silahkan kirim ke email bertus@gudeg.net
Kirim Komentar