www.gudeg.net, Yogyakarta - Gunung Merapi yang mendunia belum dapat menyentuh aspek lain pariwisata di Sleman. Agar memiliki unique selling point, Kabupaten yang berada di bagian utara DIY ini memerlukan branding yang tepat dan terfokus. Demikian informasi yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sanata Dharma (USD), Ike Janita Dewi saat wawancara dengan Tim Gudegnet di Restoran Pringsewu (04/04).
"Sesuatu yang tidak dibesarkan secara baik tidak akan menang dalam persaingan," tukasnya.
Ia mengatakan bahwa untuk menancapkan brand yang bertahan lama di benak wisatawan baiknya digarap dalam kurun waktu tertentu. Misal yang menjadi unique selling point Kabupaten Sleman saat ini Kaliurang, maka promosi satu lokasi ini benar terfokus. "Promosi sebagai contoh dilakukan 5 tahun, maka selama itulah kita harus secara serius menggarap potensi tersebut," tambahnya.
Guna memperoleh hasil yang maksimal, diperlukan kerjasama menyeluruh agar potensi wisata yang ada di Sleman dapat tergarap dengan baik. Ike menyarankan pada Pemda Sleman agar pola penganggaran juga lebih longgar karena bagian ini memiliki dampak yang cukup besar. "Ada dua prioritas yang bisa difokuskan misalnya lokasi wisata dan programnya. Dua ini kita garap dulu, pola penganggaran harus berubah juga agar memiliki dampak besar," katanya.
Di lokasi yang sama, Sekda Kab. Sleman, Sumadi pada Tim Gudegnet mengatakan bahwa Sleman saat ini perlu brand yang bagus agar potensi lokal yang lain bisa dikenal secara luas. "Kami ingin merengkuh potensi sleman yang lain seperti salak, tanaman parijoto, labuhan merapi, saparan bekakak dan lain - lain. Fungsinya agar potensi wisata semacam ini terangkat secara baik," tutupnya ramah.
Kirim Komentar